Cari Blog Ini
Senin, 03 Oktober 2011
SEHAT (SEBUAH OPINI JIWA)
Suatu hari aku berjalan menyusuri seluruh sudut bumi untuk sekedar tahu pendapat setiap insan tentang sehat…
Aku bertanya seorang yang berpakaian kumal dengan ramput hampir tak terawat yang duduk bersila sambil membuka telapak tangannya. Apa yang membuat anda sehat ? dia pun menjawab ku dengan penuh kelembutan “aku sehat jika engkau mau mengisi telapak tangan ku ini.”
Aku pun berjalan menyusuri gang-gang sempit dan gelap aku bertemu dengan sorang perempuan yang cantik parasnya. Aku bertanya kepadanya apa itu sehat? Dia pun menjawab dengan senyuman yang tipis dan manis sambil berkata “aku sehat jika engkau mau menghargai diri ku dengan kehormatan yang engkau miliki.”
Aku pun berjalan menyusuri sebuah taman yang dipenuhi dengan anak-anak yang bermain bersama ayah-ibunya didampingi aneka bunga dan tawa ceria terdengar seperti lengkingan. Aku melihat seorang anak yang duduk bersama dengan kesunyiannya, aku bertanya kepadanya, apa kamu tidak sehat ? dia menjawabku dengan wajah yang penuh harapan “aku sehat jika ada seorang yang dapat memecahkan kesunyian yang aku miliki sejak aku ada”
Lalu aku bertemu dengan sepasang insan kasih, namun sang pria nampak meninggalkan sang wanita bersama tangisannya. Aku mendekati wanita lalu bertanya kepadanya seolah-olah tak tahu apa yang terjadi, “apa anda tidak sehat mengapa anda menangis ?” dia menjawabku bersama tetesan air matanya “aku sehat jika ada yang dapat mengobati luka hati ku dan mengajarkan ku arti dan makna kasih”
Aku berjalan melawati sebuah kampus terkenal dimasa ini dan bertemu dengan seorang pandai dari zaman ini. Aku bertanya kepadanya, “apa itu sehat ?” dia pun mulai membenarkan letak kaca matanya untuk bersiap menjawab “aku sehat ketika aku dapat berpikir dengan rasional”
Aku kemudian melihat seorang ibu yang sedang menggendong anaknya. Aku bertanya juga kepadanya tentang makna sehat. Ia pun berkata, “aku sehat jika aku dapat menyalurkan seluruh kasihku kepada buah hatiku”.
Aku bertemu dengan seorang tahanan. Aku juga bertanya kepadanya, “apa anda saat ini sedang sehat ?” dia menjawabku, “aku sehat jika aku hidup dalam kebebasan, bermain bersamanya dan tinggal bersamanya.”
Aku berjalan menuju rumah seorang yang penuh dengan kebijakan ilahi dan bertanya hal yang sama kepadanya tentang makna sehat. Dia berkata, “ aku sehat ketika aku dapat menyusun setiap baris hatiku dalam secarik kertas, mengalunkan setiap nyanyian jiwaku dalam setiap alunan kecapi, dan tidur dalam selimut kedamaian surgawi”
Aku melihat sebuah rumah megah dan yang dihiasi dengan aneka kemewahan dunia. Aku bertnya kepada pemiliknya, “kapan anda sehat ?” dia menjawab, “ketika aku dapat memiliki seluruh harta dunia ini”
Aku mulai termenung untuk mengenal setiap jalan dan setiap tanya yang telah ku berikan pada setiap insan. Mencoba merangkai benang merah pada setiap sisinya. Setiap jawaban yang terungkap merupakan rasa terhadap kehidupan dan jiwa merekalah yang menjawabnya. Jiwa mereka akan terus menggaung jika rasa kehidupan mereka tak pernah terpenuhi dan mereka akan terus sakit. Namun terkadang rasa itu merupakan keegoisan mereka sehingga mereka diperbudak olehnya.
Lalu aku bertanya kepada diri ku sendiri “apakah aku sehat ?” aku juga sedang sakit. Aku diperbudak oleh pikiranku dan perasaanku. Ketika perasaanku tak dapat tersalurkan dia akan menjadi seperti rotan yang mencambuk hati ku, ketika logikaku tak tersalurkan aku menjadi seorang yang hidup dalam kemunafikan dan aku menjadi sangat terasing dari kehidupan.
Rabu, 02 Februari 2011
IMLEK
Tahun baru cina/Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Tahun Baru Imlek dianggap sebagai hari libur besar untuk orang Tionghoa, d Indonesia sendiri Tahun baru ini di jadikan libur Nasional, ini merupakan suatu tanda betapa besar dan beraneka ragam nya ke budayaan Indonesia, bahkan Imlek yang merupakan kebudayaan cina telah mendarah daging dalam sumsun kebudayaan Indonesia
Populasi etnis Tionghoa di Indonesia sudah tergolong banyak, dan ternyata peran orang tionghoa dalam sejarah bangsa ternyata juga bisa di bilang memberikan peran yang cukup besar tokoh Tionghoa tersebut yang paling vokal barangkali Liem Koen Hian. Dalam rapat-rapat Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) Liem Koen Hian sering mengemukakan pendapatnya yang bercorak nasionalis dan mendukung secara penuh kemerdekaan Indonesia. Liem menekankan bahwa masyarakat Tionghoa telah lebih menjadi Indonesia dari pada China . meskipun demikian dia mengidentifikasi adanya perubahan situasi baik nasional maupun internasional. Dalam pandangan Liem, Republik Indonesia haruslah mengakui semua orang Tionghoa di Indonesia sebagai warga Negara Indonesia. Salah satu yang paling spektakuler dalam bidang militer adalah Mayor (AL ) John Lie. Sebagai nakhoda, John Lie dipercaya pemerintah Republik untuk menjual komoditas Indonesia untuk ditukar dengan persenjataan yang amat dibutuhkan melawan Belanda.
Sejarawan Asvi Warman di awal 2004 menominasiakan John Lie (yang kemudian pensiun sebagai Laksamana dan berganti nama Jahja Daniel Dharma) sebagai pahlawan nasional atas jasa-jasanya kepada Negara Republik Indonesia. Akhirnya John Lie diakui sebagai pahlawan nasional pada tahun 2009, sebagai pengakuan pemerintah RI atas jasa-jasanya yang luar biasa.
Satu hal yang sangat menarik dalam perayaan imlek adalah kebiasaan dalam membagikan angpau kepada orang lain, kompas tertanggal 3 February 2011 meyebutkan tidak kurang sekitar seribu pengemis tampak duduk dengan tertib menunggu sumbangan para umat yang bersembahyang. Kebanyakan dari mereka datang dari luar wilayah Jakarta. Ada yang datang dari Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, bahkan ada yang mengaku datang dari Jawa Timur. Karto (53), pengemis dari Bekasi, juga sengaja datang ke Jakarta untuk mendapatkan angpau atau uang yang merupakan tradisi perayaan Imlek. Sedangkan pihak keamanan kelenteng mengungkapkan, tahun ini perayaan tahun baru Imlek berlangsung dengan tertib dan aman. Kapolsub sektor Glodok Budi Teguh R (52) mengatakan, jumlah para pengemis tahun ini berkurang ketimbang tahun 2010.”
Satu hal yang saya harapkan, seandainya setiap tahun imlek pasti mereka yang tidur di jalanan akan senang. Yang kuat akan membatu yang lemah, sehingga kesejahteraan akan menjadi rata diseluruh tanah air. Mereka yang mengharapkan keadilan, kadang harapan mereka terwujud di waktu hari besar ke agamaan.
Semoga tahun baru cina ini tidak hanya membawa berkah bagi kaum kecil untuk hari ini saja, tetapi dapat terus berlangsung sepanjang sejara peradaban.
Love Papua
Tanah Papua merupakan tanah yang memliki keindahan alam yang sangat melimpah. mereka juga memiliki kebudayaan yang sangat indah dan beraneka ragam. Namun ada satu hal yang sangat di sayangkan tidak banyak orang yang tahu betul manfaat dan ke elokan ke aneka ragaman ini. Papua akan menjadi suatu tanah yang benar-benar diberkati jika setidak nya ada orang-orang yang sadar...
mari sayangi Papua...
Minggu, 30 Januari 2011
hari ke dua
Hari ke dua
Perjalan hari kedua, adalah perjalanan menuju sebuah pusat perpelanjaan yang ada di ibu kota, setiap lorong yang kumasuki sangat sesak dengan kerumunan manusia, seperti Pasar-pasar tradisional yang ada di kota-kota kecil. Yang di jual pun sangat banyak, dari yang yang berbentuk barang hingga yang menyerupai manusia dan kalangan borjuis hingga kalangan marginal, semuanya membaur diri dalam aktivitas perbelanjaan ibu kota.
Satu hal yang sangat menarik saat aku menaiki bus ibu kota, ada dua orang separuh baya yang menaiki bus itu yang satu membawa gitar, yang satunya lagi membawa sebuah gelas bekas aqua. Yah… mereka adalah musisi jalanan, lagu-lagu khas mereka pun keluar dari bibir mereka yang sudah biasa menyanyi… tidak seperti musisi yang lain, mereka mendapatkan bayaran dari belas kasihan para penumpang yang ada di dalam bus. Mengenai lagu yang mereka mainkan pun sangatlah khas… mereka memainkan lagu yang menyindir kaum borjuis parlemen yang apatis terhadap kehadiran mereka. Lagu yang mereka mainkan terkesan lucu, namun menarik karena itu menggambarkan sebuah realita yang nyata “si miskin dan si kaya”.
Kembali ke jalanan, aku menemukan sesuatu yang tidak asing, seorang duduk di pinggir jembatan penyebrangan, dengan pakaian kumal dan muka yang terlihat penuh peluh. Aku mencoba mengetahui pikiran mereka, mungkin yang saat ini mereka pikirkan adalah, “apa yang akan ku makan hari ini” atau “akan kah mereka yang lewat ini akan memberikan ku sekeping logam?”. Mungkin ini yang coba mereka pikirkan. Yah…. Mereka adalah pengemis jalanan, jika kita pikirkan, sungguh terlihat aneh jika ada pengemis di tengah-tengah pusat pemerintahan negara. Kaum borjuis, Mereka yang asik mengongkang-ongkang kaki di parlemen, sementara ada orang-orang yang mungkin sudah tidak makan selama beberapa hari. Sungguh tragis, sepertinya hukum “manusia adalah srigala bagi sesamanya adalah sebuah relita” dan kini mereka yang kuatlah yang akan bertahan di tengah dunia ini.
“ibu RI, sebuah realita kehidupan”
Perjalan hari kedua, adalah perjalanan menuju sebuah pusat perpelanjaan yang ada di ibu kota, setiap lorong yang kumasuki sangat sesak dengan kerumunan manusia, seperti Pasar-pasar tradisional yang ada di kota-kota kecil. Yang di jual pun sangat banyak, dari yang yang berbentuk barang hingga yang menyerupai manusia dan kalangan borjuis hingga kalangan marginal, semuanya membaur diri dalam aktivitas perbelanjaan ibu kota.
Satu hal yang sangat menarik saat aku menaiki bus ibu kota, ada dua orang separuh baya yang menaiki bus itu yang satu membawa gitar, yang satunya lagi membawa sebuah gelas bekas aqua. Yah… mereka adalah musisi jalanan, lagu-lagu khas mereka pun keluar dari bibir mereka yang sudah biasa menyanyi… tidak seperti musisi yang lain, mereka mendapatkan bayaran dari belas kasihan para penumpang yang ada di dalam bus. Mengenai lagu yang mereka mainkan pun sangatlah khas… mereka memainkan lagu yang menyindir kaum borjuis parlemen yang apatis terhadap kehadiran mereka. Lagu yang mereka mainkan terkesan lucu, namun menarik karena itu menggambarkan sebuah realita yang nyata “si miskin dan si kaya”.
Kembali ke jalanan, aku menemukan sesuatu yang tidak asing, seorang duduk di pinggir jembatan penyebrangan, dengan pakaian kumal dan muka yang terlihat penuh peluh. Aku mencoba mengetahui pikiran mereka, mungkin yang saat ini mereka pikirkan adalah, “apa yang akan ku makan hari ini” atau “akan kah mereka yang lewat ini akan memberikan ku sekeping logam?”. Mungkin ini yang coba mereka pikirkan. Yah…. Mereka adalah pengemis jalanan, jika kita pikirkan, sungguh terlihat aneh jika ada pengemis di tengah-tengah pusat pemerintahan negara. Kaum borjuis, Mereka yang asik mengongkang-ongkang kaki di parlemen, sementara ada orang-orang yang mungkin sudah tidak makan selama beberapa hari. Sungguh tragis, sepertinya hukum “manusia adalah srigala bagi sesamanya adalah sebuah relita” dan kini mereka yang kuatlah yang akan bertahan di tengah dunia ini.
“ibu RI, sebuah realita kehidupan”
Sabtu, 29 Januari 2011
Jejak penelusuran Ibu Kota RI bag. 1
Hari pertama di Ibu Kota RI
Ternayata Ibu kota memang tidak seperti yang kita harapkan, saat melintasi sebuah kawasan kami dikejutkan dengan sebuah aroma yang sangat tidak enak. Ya.. itu adalah aroma got ibu kota, spontan ada teman yang mengatakan “inilah parfum khas ibu kota”. Jika aku di berikan pilihan, tinggal di ibu kota atau tinggal di PAPUA, aku memilih tinggal di PAPUA. Yah wajar lah kalo wacana pemindahan ibu kota pernah mencuat di permukaan media masa, saya rasa memang tidak layak di sebuat ibu kota RI, yang paling layak adalah PAPUA. Ada satu hal lagi yang menurut kami ( orang PAPUA) sangat kurang, yaitu ukuran porsi makanan, bagi kami nasi uduk dengan harga Rp. 18.000,- sangat kurang . kalo di PAPUA nasi uduk Rp. 15.000,- sangatlah kenyang boo…
Demikian catatan hari pertama di Ibu Kota RI
Ternayata Ibu kota memang tidak seperti yang kita harapkan, saat melintasi sebuah kawasan kami dikejutkan dengan sebuah aroma yang sangat tidak enak. Ya.. itu adalah aroma got ibu kota, spontan ada teman yang mengatakan “inilah parfum khas ibu kota”. Jika aku di berikan pilihan, tinggal di ibu kota atau tinggal di PAPUA, aku memilih tinggal di PAPUA. Yah wajar lah kalo wacana pemindahan ibu kota pernah mencuat di permukaan media masa, saya rasa memang tidak layak di sebuat ibu kota RI, yang paling layak adalah PAPUA. Ada satu hal lagi yang menurut kami ( orang PAPUA) sangat kurang, yaitu ukuran porsi makanan, bagi kami nasi uduk dengan harga Rp. 18.000,- sangat kurang . kalo di PAPUA nasi uduk Rp. 15.000,- sangatlah kenyang boo…
Demikian catatan hari pertama di Ibu Kota RI
Sabtu, 15 Januari 2011
Pay box (model pembayaran terbaru)
Pernah mendengar situs baru yang bernama PayBox.me? Bila belum, saya akan jelaskan sedikit tentang PayBox ini.
PayBox.me merupakan situs yang mirip dengan PayPal, AlertPay yang dapat digunakan untuk kegiatan transaksi online, pertukaran mata uang, toko online dalam proses pembayarannya. Situs ini sendiri belum di luncurkan dan rencananya bakal lounching di tahun 2011 mendatang. Sebelum kemunculan situs PayBox.me dahulu situs ini bernama EarlyBird yang menjanjikan penghasilan darinya. Namun entah kenapa EarlyBird ini sekarang berubah menjadi PayBox yang menjadi
alternatif pembayaran untuk transaksi online.
Melalui PayBox anda bisa mendapatkan 50 dollars gratis ketika menyelesaikan pendaftaran, mendapatkan 20 dollars perhari, dan 5 dollars dari setiap referral yang anda punya, dan juga penghasilan lain dari program GPT “Get Paid To” setelah situs ini lounching.
Bila program ini benar (legit) maka keuntungan pasti akan sangat besar anda miliki. Namun kabar buruknya, akun anda juga bisa diberhentikan apabila anda tidak login dalam kurun beberapa waktu. Jadi anda harus sering-sering login dan menjaga agar tetap aktif. Bila ternyata tidak aktif hingga masa lounching tiba, maka penghasilan anda selama pra-lounching akan hangus. Hal ini akan sangat merugikan ketika anda sudah bersusah payah mengumpulkannya namun diakhirnya anda tidak mendapatkan apa-apa.
Dengan semua ketentuan ini bisa saja berakhir negatif. Mungkin saat ini PayBox menjanjikan penghasilan yang besar kepada anda (pra-lounching) namun diakhirnya tidak ada seorangpun yang menerima pembayaran darinya. Tapi bagaimanapun juga, anda ikut program ini atau tidak, ya..gak ada ruginya, karena sepenuhnya ini adalah gratis. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Register paybox ? klik DI SINI
PayBox.me merupakan situs yang mirip dengan PayPal, AlertPay yang dapat digunakan untuk kegiatan transaksi online, pertukaran mata uang, toko online dalam proses pembayarannya. Situs ini sendiri belum di luncurkan dan rencananya bakal lounching di tahun 2011 mendatang. Sebelum kemunculan situs PayBox.me dahulu situs ini bernama EarlyBird yang menjanjikan penghasilan darinya. Namun entah kenapa EarlyBird ini sekarang berubah menjadi PayBox yang menjadi
alternatif pembayaran untuk transaksi online.
Melalui PayBox anda bisa mendapatkan 50 dollars gratis ketika menyelesaikan pendaftaran, mendapatkan 20 dollars perhari, dan 5 dollars dari setiap referral yang anda punya, dan juga penghasilan lain dari program GPT “Get Paid To” setelah situs ini lounching.
Bila program ini benar (legit) maka keuntungan pasti akan sangat besar anda miliki. Namun kabar buruknya, akun anda juga bisa diberhentikan apabila anda tidak login dalam kurun beberapa waktu. Jadi anda harus sering-sering login dan menjaga agar tetap aktif. Bila ternyata tidak aktif hingga masa lounching tiba, maka penghasilan anda selama pra-lounching akan hangus. Hal ini akan sangat merugikan ketika anda sudah bersusah payah mengumpulkannya namun diakhirnya anda tidak mendapatkan apa-apa.
Dengan semua ketentuan ini bisa saja berakhir negatif. Mungkin saat ini PayBox menjanjikan penghasilan yang besar kepada anda (pra-lounching) namun diakhirnya tidak ada seorangpun yang menerima pembayaran darinya. Tapi bagaimanapun juga, anda ikut program ini atau tidak, ya..gak ada ruginya, karena sepenuhnya ini adalah gratis. Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Register paybox ? klik DI SINI
Minggu, 09 Januari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)