Suatu hari aku berjalan menyusuri seluruh sudut bumi untuk sekedar tahu pendapat setiap insan tentang sehat…
Aku bertanya seorang yang berpakaian kumal dengan ramput hampir tak terawat yang duduk bersila sambil membuka telapak tangannya. Apa yang membuat anda sehat ? dia pun menjawab ku dengan penuh kelembutan “aku sehat jika engkau mau mengisi telapak tangan ku ini.”
Aku pun berjalan menyusuri gang-gang sempit dan gelap aku bertemu dengan sorang perempuan yang cantik parasnya. Aku bertanya kepadanya apa itu sehat? Dia pun menjawab dengan senyuman yang tipis dan manis sambil berkata “aku sehat jika engkau mau menghargai diri ku dengan kehormatan yang engkau miliki.”
Aku pun berjalan menyusuri sebuah taman yang dipenuhi dengan anak-anak yang bermain bersama ayah-ibunya didampingi aneka bunga dan tawa ceria terdengar seperti lengkingan. Aku melihat seorang anak yang duduk bersama dengan kesunyiannya, aku bertanya kepadanya, apa kamu tidak sehat ? dia menjawabku dengan wajah yang penuh harapan “aku sehat jika ada seorang yang dapat memecahkan kesunyian yang aku miliki sejak aku ada”
Lalu aku bertemu dengan sepasang insan kasih, namun sang pria nampak meninggalkan sang wanita bersama tangisannya. Aku mendekati wanita lalu bertanya kepadanya seolah-olah tak tahu apa yang terjadi, “apa anda tidak sehat mengapa anda menangis ?” dia menjawabku bersama tetesan air matanya “aku sehat jika ada yang dapat mengobati luka hati ku dan mengajarkan ku arti dan makna kasih”
Aku berjalan melawati sebuah kampus terkenal dimasa ini dan bertemu dengan seorang pandai dari zaman ini. Aku bertanya kepadanya, “apa itu sehat ?” dia pun mulai membenarkan letak kaca matanya untuk bersiap menjawab “aku sehat ketika aku dapat berpikir dengan rasional”
Aku kemudian melihat seorang ibu yang sedang menggendong anaknya. Aku bertanya juga kepadanya tentang makna sehat. Ia pun berkata, “aku sehat jika aku dapat menyalurkan seluruh kasihku kepada buah hatiku”.
Aku bertemu dengan seorang tahanan. Aku juga bertanya kepadanya, “apa anda saat ini sedang sehat ?” dia menjawabku, “aku sehat jika aku hidup dalam kebebasan, bermain bersamanya dan tinggal bersamanya.”
Aku berjalan menuju rumah seorang yang penuh dengan kebijakan ilahi dan bertanya hal yang sama kepadanya tentang makna sehat. Dia berkata, “ aku sehat ketika aku dapat menyusun setiap baris hatiku dalam secarik kertas, mengalunkan setiap nyanyian jiwaku dalam setiap alunan kecapi, dan tidur dalam selimut kedamaian surgawi”
Aku melihat sebuah rumah megah dan yang dihiasi dengan aneka kemewahan dunia. Aku bertnya kepada pemiliknya, “kapan anda sehat ?” dia menjawab, “ketika aku dapat memiliki seluruh harta dunia ini”
Aku mulai termenung untuk mengenal setiap jalan dan setiap tanya yang telah ku berikan pada setiap insan. Mencoba merangkai benang merah pada setiap sisinya. Setiap jawaban yang terungkap merupakan rasa terhadap kehidupan dan jiwa merekalah yang menjawabnya. Jiwa mereka akan terus menggaung jika rasa kehidupan mereka tak pernah terpenuhi dan mereka akan terus sakit. Namun terkadang rasa itu merupakan keegoisan mereka sehingga mereka diperbudak olehnya.
Lalu aku bertanya kepada diri ku sendiri “apakah aku sehat ?” aku juga sedang sakit. Aku diperbudak oleh pikiranku dan perasaanku. Ketika perasaanku tak dapat tersalurkan dia akan menjadi seperti rotan yang mencambuk hati ku, ketika logikaku tak tersalurkan aku menjadi seorang yang hidup dalam kemunafikan dan aku menjadi sangat terasing dari kehidupan.
nice post! hidup sehat terkadang memang tak mudah. Tapiterharu baca inih :')) anyway baca postingan ane yak. ceritanya ada Pria pertama berdandan rapi dengan kemeja dan sepatu ternama, pria kedua hanya mengenakan kaos. Mana yang bakal keterima kerja duluan? Nyok baca postingan ane ttg ini di http://bit.ly/lamker , jangan lupa komen2nya juga ya. Thanks :))
BalasHapus