Hari ke dua
Perjalan hari kedua, adalah perjalanan menuju sebuah pusat perpelanjaan yang ada di ibu kota, setiap lorong yang kumasuki sangat sesak dengan kerumunan manusia, seperti Pasar-pasar tradisional yang ada di kota-kota kecil. Yang di jual pun sangat banyak, dari yang yang berbentuk barang hingga yang menyerupai manusia dan kalangan borjuis hingga kalangan marginal, semuanya membaur diri dalam aktivitas perbelanjaan ibu kota.
Satu hal yang sangat menarik saat aku menaiki bus ibu kota, ada dua orang separuh baya yang menaiki bus itu yang satu membawa gitar, yang satunya lagi membawa sebuah gelas bekas aqua. Yah… mereka adalah musisi jalanan, lagu-lagu khas mereka pun keluar dari bibir mereka yang sudah biasa menyanyi… tidak seperti musisi yang lain, mereka mendapatkan bayaran dari belas kasihan para penumpang yang ada di dalam bus. Mengenai lagu yang mereka mainkan pun sangatlah khas… mereka memainkan lagu yang menyindir kaum borjuis parlemen yang apatis terhadap kehadiran mereka. Lagu yang mereka mainkan terkesan lucu, namun menarik karena itu menggambarkan sebuah realita yang nyata “si miskin dan si kaya”.
Kembali ke jalanan, aku menemukan sesuatu yang tidak asing, seorang duduk di pinggir jembatan penyebrangan, dengan pakaian kumal dan muka yang terlihat penuh peluh. Aku mencoba mengetahui pikiran mereka, mungkin yang saat ini mereka pikirkan adalah, “apa yang akan ku makan hari ini” atau “akan kah mereka yang lewat ini akan memberikan ku sekeping logam?”. Mungkin ini yang coba mereka pikirkan. Yah…. Mereka adalah pengemis jalanan, jika kita pikirkan, sungguh terlihat aneh jika ada pengemis di tengah-tengah pusat pemerintahan negara. Kaum borjuis, Mereka yang asik mengongkang-ongkang kaki di parlemen, sementara ada orang-orang yang mungkin sudah tidak makan selama beberapa hari. Sungguh tragis, sepertinya hukum “manusia adalah srigala bagi sesamanya adalah sebuah relita” dan kini mereka yang kuatlah yang akan bertahan di tengah dunia ini.
“ibu RI, sebuah realita kehidupan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar