Lukislah hidup mu dalam selembar cinta yang tak kan binasa oleh masa, dan bagilah itu pada isan yang haus akan nya.
Terkadang kita harus menuliskan semuanya ini untuk mengenang masa-masa yang indah, lucu, atau bahkan menyebalkan. Menuliskan semuanya ini membuatku mejadi sadar akan betapa terbatasnya memori dan hidupku.
1 Januari 2010, aku memulai tahun ini dengan membuat sejumlah target masa depan yang aku harap dapat ku raih dalam 1 masa ke dpn. “berpikir dan bertindak secara baik dan tepat khususnya dalam hal spiritual”.
19 Januari 2010, the birthday.
Ku telah mengarungi separuh hidup ku, kini mungkin aku telah berada di separuh hidupku, namun ternyata aku tak menemukan apa-apa.
Hari ini ku masuki lembaran baru, bukan hadiah tahun baru atau natal, tapi lembaran baru dalam usia baru, kini terpapar lembaran putih tanpa noda.
Aku talah menerima lembaran baru, yang kan terusak oleh masa, maka ukirlah dengan selaksa pujian, cita, dan cinta. Jangan biarkan Ia binasa sia-sia oleh sang masa.
5 Februari 2010, tulisan yang lahir dari kebersamaan dengan Allah disaat pagi. Tugas kita adalah menyatakan kabar keselamatan kepada setiap manusia, dari mereka yang tidur beralaskan trotoar hingga mereka yang beralaskan emas berlian.
24 Februari 2010, sebuah perenungan.
Manusia apatis adalah mereka yang tak pernah mendengar atau mengerti, mereka hanya bisa diam dan melihat dunia dari balik jarum. Tak melakukan apa-apa hingga binasa.
aku menjadi malu melihat Anugerah NYA, sudah terlalu sering aku membuang Mutiara NYA.
Sebuah religi bukanlah sebuah pemahaman, tetapi sebuah penyelamatan terhadap kehampaan hidup.
Binasa bila tetap diam, atau meyakini sebuah Anugerah. Bukanlah penyesalan bila kita mempercayai Anugerah itu. tohh, kita pada dasarnya telah binasa.
Maret 2010, UAN untuk tahun ajaran 2009/2010 telah berlangsung. Memori tahun 2006 pun masih terlintas jelas, membuat diri ku menjadi melankolis melihat mereka yang berjuang dalam ketidak adilan.
*Membimbing kejalan yang benar ternyata sangat menyusahkan, dan terkadang aku menjadi racun dalam secangkir anggur. Namun aku mengawali masa itu dengan berusaha menjadi pendidik yang baik. Dan bahkan dapat memulainya hingga akhir permulaan Mei.
*Pertengahan Mei, aku memulai perjalanan dengan mendedikasikan diri bagi kaum marginal, 2 minggu mungkin terasa sangat lama, namun terasa singkat bagi mereka yang benar-banar rindu akan kebersamaan dengan itu. terlalu banyak tawa, suka, dan duka yang menghiasi masa 2 minggu. Menjadikan ku megerti dan belajar betapa indahnya kebrsamaan. Individu-individu merupakan setiap insan yang unik dengan keberagaman nya. Mengendalikan keberagaman itu tidak lah mudah, namun kita dilahirkan untuk berada dalam keberagaman, jadi mengapa tidak kita mencoba mengendalikannya. Tohh.. hasilnya disebut pembelajaran, entah itu bernilai positif atau negatif.
My Birthday, diuji dengan sejumlah kepekaan spiritual.
*awal juni, aku mengabaikan apa yang seharusnya aku kerjakan. Membuatku menjadi bersalah atas Tuhan.
*juli, penerimaan mahasiswa baru, aku menanti mereka yang penuh kretifitas dan penuh idealis lahir dari genrasi ini. Mereka yang idealis pasti berlaku intelektualis, namun jarang mereka yang intelektualis bernafaskan idealis.
*agustus, mereka yang dibesarkan di kampus, kini meninggalkan sejuta kenangan yang terukir dalam disetiap dinding kampus. Suara tangis perpisahan menggema memecahkan senja 750, ruangan yang dulu dipenuhi dengan tawa dan canda kini menggema menjadi isak tangis angkatan 2006, 2007, 2008, dan sedikit 2009. Bahkan mereka yang baru hadir dalam kebersamaan 750 (angkatan 2010) ikut larut dengan nafas tangis kebersamaan.
*september, banyak yang mengatakan september adalah september penuh cinta dan keceriaan. dan hari-hari dilalui dengan penuh cinta dan cita.
*Oktober, pemuda adalah mereka yang membangun bangsa, mereka yang penuh kreatifitas dang kritis terhadap bangsa. Aku pun berharap tidak akan pernah terjebak pada kumpulan kaum muda apatis yang menatap dunia dari balik lobang jarum.
*November, beberapa bulan terakhir dipenuhi dengan inisiatif untuk mencari sejumlah kertas yang mereka sebut uang, demi menggapai cita di dunia ibu kota RI. Aku pun akhir-akhir ini banyak belajar dari seseorang mengenai arti perjuangan hidup, mengahargai dan belajar mencintai dengan penuh kesadaran. Bukan dengan sekedar perasaan omong kosong belaka. Aku pun sadar betapa ironi nya diri ini ketika pernah menyangk cinta hanyalah sajak-sajak kemunafika dunia yang menipu hati dan merusak logika.
*Desembar, Manusia seolah terkesan ingin memperingati kelahiran Yesus yang akhirnya terbuai dengan persiapan-persiapan duniawi. Menghiasi jalannan dengan lampu-lampu yang berkelap-kelip, menghiasi pohon-pohon mereka dengan beraneka hiasan yang sangat mahal-mahal, memperlengkapi meja mereka dengan beraneka ragam kue-kue dan minuman mahal, menganti cat-cat rumah mereka dari yang lama menjadi yang baru, bahkan mereka tidak lupa mengganti asesoris pribadi mereka dari asesoris yang menempel di ujung rambut hingga asesoris yang menempel di ujung kuku kaki mereka. Bagi ku “Natal” adalah kemriahan dunia dan keboborokkan jiwa.
Sebuah simpulan :
Sebuah simpulan cerita yang aku peroleh hingga akhir masa ini :
1. HPDT ku terlalu singkat dan terlalu buruk. Namun yang ku tahu adalah hidup ku hanyalah untuk kemuliaan NYA. Jadi : “bila aku ada maka aku pun akan ada untuk memuliakan NYA”.
2. HPDS ku terlalu banyak yang ku kenang, dan terlalu singkat untuk ku tuliskan.
3. HPDth ku tak jarang aku menuliskan nya dan tak jarang aku menyebut nama nya dalam doa ku.
Dan ku akhiri semuanya dengan senyuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar